Foto: Produk MHP produk turunan nikel ore di Pulau Obi (CNBC Indonesia/Suhendra)
Jakarta, CNBC Indonesia – Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (Perhapi) tak menampik bahwa produk turunan nikel RI mayoritas saat ini diekspor ke China. Misalnya, seperti produk NPI dan feronikel untuk diolah lagi menjadi stainless steel.
Ketua Bidang Kajian Strategis Pertambangan Perhapi, Muhammad Toha menilai hal tersebut bukan tanpa alasan. Sebab, industri pemrosesan stainless steel di dalam negeri belum banyak bertumbuh.
“Kita memang sudah mampu menghasilkan intermediate product dalam bentuk NPI, feronikel, tetapi industri di downstream kita itu belum mampu dikembangkan sehingga produk-produk tersebut belum terserap pasar domestik,” kata dia dalam acara Mining Zone CNBC Indonesia, dikutip Selasa (5/12/2023).
Sehingga, mau tidak mau produk yang masih dalam bentuk barang setengah jadi tersebut harus dijual ke luar negeri. Oleh karena itu, Toha mendorong agar pemerintah dapat menggenjot program hilirisasi nikel yang lebih hilir.
“Saya kira menjadi soal adalah bagaimana pemerintah saat ini mengembangkan industri di hilir yang mampu menyerap produk-produk intermediate dari kegiatan pengolahan nikel di Indonesia dan itu tugas pemerintah,” ujarnya.
Sebelumnya, mantan Wakil Presiden RI Muhammad Jusuf Kalla (JK) turut menyoroti mengenai pemanfaatan sumber daya alam di Indonesia. Khususnya komoditas nikel, yang dinilai dimonopoli oleh negara tertentu yakni China.
Semula JK mengkritisi sikap rendah diri yang dimiliki Indonesia terkait pengelolaan sumber daya alam di dalam negeri. Padahal, seharusnya Indonesia bisa mempunyai sikap percaya diri dan berjuang dalam penguasaan teknologi.
“Kenapa kita selalu tidak percaya diri, kita bicara banyak hal, kita bicara nikel, 90% nikel ini dikuasai China karena mereka selalu menganggap teknologi adalah mereka. Kita selalu harga diri rendah, seakan-akan tidak bisa menguasai teknologi,” katanya dalam Economix FISIP UI, dikutip Selasa (28/11/23).
Menurut JK, Indonesia sendiri diperkirakan akan mengoperasikan sejumlah 116 smelter pada beberapa tahun ke depan. Dengan demikian, seharusnya teknologi pengoperasian di pabrik smelter juga dapat dikuasai oleh Indonesia.
“Perusahaan itu https://mauapalagi.com membuktikan bahwa semua bisa dilaksanakan dengan teknologi dan kita bisa menguasai teknologi itu, smelter, apapun, listrik apa pun bisa kita kuasai,” kata JK.