Foto: Infografis/ Utang RI di Era Jokowi/ Edward Ricardo
Jakarta, CNBC Indonesia – Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia bersumber dari berbagai negara. Terbesar bukanlah China seperti dibicarakan banyak pihak, melainkan negara tetangga Singapura dan Amerika Serikat (AS).
Mengutip data Bank Indonesia (BI), Rabu (15/11/2023) posisi ULN kini sebesar US$ 393,7 miliar, turun dibandingkan dengan akhir kuartal II-2023.
Penurunan posisi ULN pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dipengaruhi oleh perpindahan penempatan dana investor nonresiden pada pasar Surat Berharga Negara (SBN) domestik ke instrumen lain seiring dengan volatilitas di pasar keuangan global yang meningkat.
Sementara itu, ULN sektor swasta justru meningkat. Pada akhir triwulan III 2023 mencapai 196,0 miliar dolar AS, lebih tinggi dibandingkan dengan posisi triwulan sebelumnya sebesar 194,6 miliar dolar AS.
Secara tahunan, ULN swasta kembali mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 3,8% (yoy), melanjutkan kontraksi pada triwulan II 2023 sebesar 5,3% (yoy). Kontraksi pertumbuhan ULN tersebut bersumber dari lembaga keuangan (financial corporations) dan perusahaan bukan lembaga keuangan (nonfinancial corporations) yang masing-masing mengalami kontraksi sebesar 3,5% (yoy) dan 3,9% (yoy).
Dari mana saja sumbernya, ini lima pemberi utang terbesar ke Indonesia:
Singapura US$ 55,8 miliar
Amerika Serikat US$ 29,491 miliar
Jepang US$ 22,6 miliar
China US$ 21,1 miliar
Hong Kong US$ 17,062 miliar